Minikutumedia.com – SETELAH merilis single pertama yaitu Waitin asal Bandung, Tone Lighter berencana meluncurkan single keduanya pada bulan Januari mendatang.
Tone Lighter yang diperkuat oleh Tryan Nugraha (vocal, lead gitar), M. Fajar Aulia (rhythm gitar), M. Wibi Afiantara (bass), dan Arvy Driya Dipta (drum) akan merilis single kedua yang diberi judul “When The Women Get High”. Lagu tersebut akan disebarluaskan melalui sejumlah media dengan dua format rilisan yakni reguler (Compact Disc-CD) dan digital.
Lagu ini sudah bisa dinikmati dan dimiliki dalam format digital melalui iTunes Store, juga di layanan musik streaming seperti Apple Music, Spotify, Amazon Music, Deezer, Tidal, Guvera dll.
Boleh dibilang single ini adalah jembatan dan angin segar yang akan digabungkan di album perdana Tone Lighter.”.
Single kedua ini juga sekaligus membeberkan tentang citra baru dari band yang terbentuk pada 2014 silam ke arah yang kian berkembang baik secara musikalitas maupun lirikal.
Menurut Tone Lighter, “When The Women Get High” pada dasarnya, bercerita dan menggambarkan tentang kebiasan perempuan yang suka akan dunia malam seperti clubbing dengan tujuan mencari kesenengan dan Pengalaman baru.
“Tidak bermaksud menjatuhkan martabat perempuan, lewat lagu ini, saya (kami) hanya ingin menggambarkan kebiasaan para penikmat dunia malam khususnya perempuan. Kenapa perempuan? Karena pada zaman sekarang pergaulan di dunia malam menjadi hal yang sedang tren di khusukan para pelajar menengah pertama/atas dan mahasiswi di kota Bandung. Minuman keras pun menjadikannya hal yang wajib pada dunia malam. Dan hal ini memjadikan pro kontra pada berbagai lapisan masyarakat kota Bandung.” Ujar sang vokalis Tryan Nugraha.
Sang vokalis ini berujar, inspirasi dan sumber untuk penulisan lirik “When The Woman Get High” datang dari keresahan akan Pengalaman pribadinya selama hidup dan besar di kota Bandung. Baik itu tentang sebuah pergaulan atau juga pandangannya terhadap perempuan yang pernah ia temui di tempat hiburan malam. Dan juga dia mengambil dari fenomena akan maraknya dunia malam yang mengincar anak-anak dibawah umur.
“Sebagai pria, saya merasa resah terhadap peraturan pemerintah kota Bandung. Karena selama ini sangat marak nya anak-anak di bawah umur yang sering berada di tempat hiburan malam yang seharusnya mereka belajar ataupun diam dirumah dengan keluarganya, tetapi berada di tempat orang dewasa melampiaskan kelelahan ataupun mencari hiburan semata. Dan tak sedikit pula anak-anak dibawah umur ini dilarikan kerumah sakit dikarenakan keracunan minuman keras ataupun tindak kekerasan”
Sementara itu, dari segi musikal, Tone Lighter menyuguhkan kemasan musik bernafaskan blues dengan beat dan bass bercita rasa rock yang kental nan berulang-ulang, ditaburi hentakan namun tetap menyimpan kejutan di setiap part-part lagunya seperti pada bagian melodi yang bernuansa fushion. Progresi chord yang jarang digunakan seperti chord dasar jazz dan ketukan yang bervarian seperti di beberapa bagian lagu ini dengan memakai ketukan 4/4 dan 3/4, juga coba dituangkan dalam lagu ini, serta tidak lupa,Tone Lighter menggunakan nada untuk menegaskan identitas lagu “When The Women Get High”.
“Riff gitar (electric) berulang-ulang yang saya mainkan dalam lagu “When The Women Get High” bukanlah sesuatu yang tanpa perhitungan, bagi saya hal itu merupakan sebuah ciri atau bentuk lain dari identitas musik yang ditawarkan. Riff adalah kunci utama dari musik blues dan rock, yang mana dalam hal ini (When The Woman Get High) saya pakai untuk membuatnya seperti (terkesan) menari-nari dan memberontak. Ditambah dengan efek chorus pada bagian bridge dan interlude di anggap para pendengar bisa merasakan seperti sedang di ambang batas sadar setelah meminum minuman keras.
“Selain itu, pengemasan vokal yang terkesan lebih bernuansa Rock terdengar lebih energic. deskriptif di seluruh kalimat yang dilantunkan, menjadi point lain atau kekuatan tersendiri untuk terciptanya bentuk utuh dari karakter lagu yang kami usung. Bisa dibilang, hal-hal yang kami tawarkan ini merupakan penggambaran dari apa yang di maksud di dalam lagu tersebut,” tandasnya.
Sedangkan untuk proses rekaman, semua bagan lagu “Tone Lighter” dikerjakan di Escape Studio (Bandung)— dalam kurun waktu yang relatif singkat, yakni hanya 1 (satu) hari, pada akhir bulan November 2016.
Sementara itu demi untuk mempercantik hasil akhir audio, Tone Lighter mempercayakan penggarapan kepada orang-orang berpengalaman di bidangnya masing-masing,untuk operator diserahkan kepada Angur Escape Studio (Bandung), dan untuk mixing dan mastering diserahkan kepada Rizal Escape Studio (Bandung)
Tidak hanya sekedar memperhatikan lagu secara utuh, untuk menambah kesan eksentrik, untuk kali pertama Tone Lighter juga berkolaborasi dengan seorang ilustrator muda asal Kota Kembang, untuk menerjemahkan lagu lagu yang ada di album Tone Lighter termasuk “When The Women Get High” ke dalam medium seni menggambar. Seniman tersebut adalah Ahmad Saepuloh yang telah terjun lama ke dunia design/ ilustrasi.
Melalui kemahirannya dalam menggambar, Ahmad Saepuloh mere-presentasikan lagu-lagu yang ada di dalam album Tone Lighter nantinya dengan penggambaran berbagai macam sosok dan karakteristik perempuan. Dan lagu “When The Woman Get High” menjadi salah satu lagu yang akan berada dalam albumnya yang akan mere-presentasikan berbagai macam karakteristik wanita, dan dibalut dengan karakter musik dari tone lighter itu sendiri
Soal teknik ilustrasi, Ahmad mengaku apa yang ia kerjakan lebih mengarah ke pendekatan teknis manual water color, dengan pemilihan warna-warna yang disesuaikan dengan karakter atau genre lagu.“Saya menggunakan warna-warna terpilih untuk menggambarkan dari masing masing lagu nantinya.
========================================================================
Tone Lighter – When The Women Get High
Music by Tone Lighter
Lyrics by Tryan Nugraha
Vocal & Lead Guitar by Tryan Nugraha
Rhytm Guitar by M. Fajar Aulia
Bass by M. Wibi Afiantara
Drums by Arvy Driya Dipta
Recorded at Escape Studio (Bandung)
Operator by Angur at Escape Studio (Bandung)
Mixed by Rizal at Escape Studio (Bandung)
Mastered by Rizal at Escape Studio (Bandung)
Art design by Ahmad Saepuloh
Photo Dok. Drean Priatama
========================================================================
Contact & Link
Booking – Phone / WA : Abthal Wafi (+6282295059211)
Email : tonelighterblues51@gmail.com
Facebook : Tone Lighter
Instagram : Tonelighter
Soundcloud : Tone Lighter
Twitter : @tonelighter_id
Youtube : Tonelighter
Link streaming
(iHEARTRADIO) (SPOTIFY)