The Basement Dry, trio indie-american-rock asal Kota Bogor yang dihuni oleh Ken Norman (Vokal, gitar), Jody Rinaldy (Bass), dan Daniel Agung Samudera (Drum), telah resmi merilis ‘Statement’ pada tanggal 19 Mei 2023 di bawah naungan label rekaman asal Kota Bogor, Tromagnon Records. Mini album ini merupakan pijakan pertama sekaligus sebagai mimpi yang akhirnya tercapai bagi The Basement Dry.
“Buat kami, merilis ‘Statement’ memberikan suatu kelegaan yang luar biasa, sih, mengingat kita udah mulai rekaman dari tahun 2020, dengan segala hiruk pikuk pandemi dan bongkar pasang materi karena BM (banyak mau – red), akhirnya mini album ini selesai juga,” ujar Ken.
Sebagai informasi, keseluruhan dari materi mini album ‘Statement’ adalah hasil dari workshop yang dilakukan oleh The Basement Dry sepanjang tahun 2019. Di tahun tersebut, keseluruhan aktivitas bermusik mereka dihabiskan secara penuh di dalam studio untuk membuat musik mereka sendiri setelah terbentuk di pertengahan tahun 2018.
Berisikan 4 lagu, mini album ini hadir dengan nuansa musik alternative rock di tahun 1994 yang segar dengan bebunyian distorsi “busuk” yang memanjakan telinga, dentuman bass yang tegas, ketukan drum yang kokoh, dan lantunan vokal dengan output effortless. Tercatat 4 trek yang ada di mini album ini; ‘Between Sight’, ‘The Fake King’, ‘A Day’, dan ‘Combless Girl’ telah dipilih sebagai representasi dari identitas yang diusung oleh The Basement Dry.
Saat disinggung mengenai tema dalam mini album ini, Ken mengungkapkan bahwa, “‘Statement’ ini adalah rangkuman dari apa yang terjadi di tahun 2019 ketika kita lagi semangat-semangatnya mengerjakan materi untuk mini album ini. Waktu itu, masing-masing dari gue dan Jody banyak sekali didera oleh problema kehidupan. Dari mulai keluarga, percintaan, sampai akademis karena ketika materi ini dibuat, gue dan Jody masih kuliah. Dari sekian banyak masalah yang terjadi ketika kita menjalankan band dan mengerjakan mini album ini, ternyata masalah-masalah tersebut nggak bikin kita mundur. Malah makin bikin kita termotivasi, sebesar apapun masalah yang datang, band ini akan tetap berjalan dan ini adalah statement,” dan hal tersebut juga diamini oleh Jody.
Jody juga turut membagikan pandangannya bahwa ‘Statement’ merupakan mini album yang secara pengerjaan lumayan rumit, namun memiliki flow yang relatif santai, sehingga tidak membebani secara psikologis bagi Ken dan Jody. Keduanya sepakat bahwa ‘Statement’ adalah EP yang memuaskan bagi mereka berdua.
Selain sebagai ajang perilisan dan tercapainya mimpi, ‘Statement’ juga menandai bergabungnya Daniel Agung Samudera (ex-Monyet Tinju & Starducc) sebagai pengisi kekosongan departemen drum di band. Sejak The Basement Dry memainkan panggung perdananya, Daniel adalah sosok yang selalu hadir untuk membantu mengisi kekosongan posisi drummer di dalam tubuh band.
“Kebetulan Daniel ini masih bagian dari ‘barudak’ juga. Secara nongkrong dan bercandaan masuk banget, malahan referensi musik dia pun sama dengan apa yang gue suka. Jadi, tanpa lama-lama lagi, kita ajak dia gabung dan syukurnya dapat penerimaan yang baik pula,” ujar Jody. Adapun selama proses penggarapan ‘Statement’, untuk posisi drum dibantu oleh Ashariyoso Winahyu.
Dari ranah artwork, The Basement Dry dibantu oleh figur-figur yang telah malang melintang di bidangnya, sebut saja Moehammad Ridwan, fotografer analog kawakan dari Beling Jadoel Lab yang hasil fotonya digunakan sebagai sampul dari ‘Statement’ dan untuk penyempurnaan dari aspek grafis dibantu oleh Maha Fadillah dari Froyonion dan M. Firly Rizkyama yang juga bertindak sebagai editor dari fotografi.