Minikutumedia.com—Kasus bullying di kalangan masyarakat sangatlah meresahkan dan memberikan dampak psikis yang buruk kepada korban. Tidak hanya perilaku tercela, kasus bullying juga perilaku tak patut dicontoh dan diturunkan kepada generasi selanjutnya.
Berawal dari kasus iniliah, Hujanesokhari terinspirasi dan membuahkan karya berupa single terbarunya, bertitel “Teman dan Pijar”. Pemaknaan dari lagu itu untuk mendukung gerakan #STOPBULLYING, dan agar menjadi contoh dalam bersikap serta ber-attitude baik.
STOPBULLY-ing yang ditulis menjadi modal awal dari gerakan positif social yang tersaji dalam sebuah karya mereka sendiri. Ini akan membentuk mental positif baru terhadap edukasi yang baik untuk anak – anak remaja, khususnya pembelajaran anak sejak usia dini.
Rilisan terbarunya ini, Hujanesokharo menggandeng Dimasta (Ruang Musik Director) yang dilantunkan secara serius dan dibumbui sentuhan komedi.Ini dikhusus-kan agar warna yang disentuh Hujanesokhari akan semakin beragam tanpa adanya pengotakan genre apa pun.
Indierock menjadi pilihan Hujanesokhari untuk kolaborasi bersama teman-teman lintas
genre lainnya. Salah satunya rencana EP Hujanesokhari yakni bersama Dimasta (Ruang Musik Director), Ain (Garam Merica), Dhany (Zealspeaks), & Fiersa.Bsari.
Nama Gilda, Undang, Bayu & Ican sendiri, tidaklah terdengar baru. Mereka mengawali dari Climacteric, Trou, Senandung Taman, & Heros Break. Para pekerja kantoran inilah yang akhirnya merubah warna baru yang siap disajikan secara gamblang.
Penutupan yang manis dari rasa Caspian, Toe, Bon Iver, Radiohead, & Foo Fighters. Layaknya lemon tea hangat yang dinikmati selepas hujan sore akan menggambarkan perasaan yang jujur dari musik Hujanesokhari.
==========================================================================================
Hujaneoskhari
- Twitter : Hujanesokhari
- Instagram : Hujanesokhari
- Youtube : Hujanesokhari
- Soundcloud : Hujanesokhari
- Reverbnation : Hujanesokhari