Mesin The Kuda kembali dipanaskan. Sebuah rencana jangka panjang sedang dirajut dengan perlahan. Sudah berselang dua belas tahun semenjak kemunculan Extended Play (EP) Mistery Torpedoyang fenomenal itu, juga delapan tahun pasca perilisan album penuh Satu Aku Sejuta Kalian. Dengan rentang waktu yang longkap panjang tersebut, rasanya tidak ada alasan lagi bagi The Kuda untuk kembali menunda kehadiran rilisan barunya.
The Kuda melepas maxi-single bertajuk Taruhan Dosa yang berisi dua single, masing-masing bertajuk ‘Taruhan’ dan ‘Dosa’. Dua komposisi yang bisa dibilang sebagai eksplorasi bermusik dari kuartet punk rock asal Bogor ini. Masih marah berbalut kegelisahan akan ragam fenomena sosial yang dekat dengan penglihatan, namun kali ini tenaga yang disalurkan “less moshing and more pogo”.
“Lagu ‘Taruhan’ bercerita tentang perjudian yang masih marak terjadi di tengah-tengah masyarakat, bahkan masih terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat, terkhusus dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kini judi ini pun bertransformasi dalam bentuk barunya seiring zaman, pasang taruhan dilakukan secara digital”, terang Adipati, sang vokalis yang juga masih bertanggung jawab sebagai penulis lirik.
Lain Taruhan, lain juga dengan Dosa. Dengan rangkaian lirik yang sederhana dan apa adanya khas sang kuartet, The Kuda menceritakan tentang potret masyarakat modern yang hidupnya semakin terbantu dengan kemajuan teknologi, namun tanpa sadar juga meninggalkan banyak hal di perjalanannya.
“Era modern selain melahirkan banyak hal positif, juga menimbulkan dampak negatif. Dampak positif yang dirasakan salah satunya yaitu banyak memberikan kemudahan-kemudahan dalam kehidupan manusia, sedangkan dampak negatif modernisasi telah menimbulkan krisis makna kehidupan, kehampaan spiritual, dan tersingkirnya agama dalam kehidupan manusia”, lanjut Adipati.
The Kuda merekam Taruhan dan Dosa di Bens & Co. Record, dibantu oleh Deni ‘Denol’ Noviandi sebagai operator rekaman serta mixing dan mastering. Selama proses rekaman tersebut, ide-ide spontan terkait lirik dan musik hadir beriringan hingga akhirnya menemui bentuk terbaiknya di dua single ini. Jika ditengok sejarahnya, momen ‘eureka’ tersebut sering mampir di sesi rekaman The Kuda. Banyak materi-materi The Kuda yang dibuat dadakan saat rekaman, yang mungkin saja bisa ditemui di beberapa waktu ke depan.