Basemore terbentuk dari pertengahan 2023 di Nanga Bulik, Lamandau dengan nama Punk-Kung. Kemudian beberapa personil sepakat untuk membentuk project baru yang diberi nama Basemore. Basemore pertama kali dikenalkan pada acara Punk You #1 bulan September 2023 di Luha Coffee. Nama Basemore sebenarnya plesetan kata besemor yang artinya “Wow atau Wah” ungkapan kekaguman yang digunakan dalam bahasa Dayak Blaman/Tomun di Kec. Menthobi Raya,Lamandau. Pemaknaan nama ini berkaitan dengan kehadiran Basemore yang bisa dibilang sebagai band asli Lamandau yang pertama memproduksi karya secara serius dan dikenalkan luas ke masyarakat umum hingga menghadirkan decak kagum “Wow/Wah”.
“Jenuh dengan skena musik Lamandau yang mati suri, tidak pernah ada wadah untuk band asli Lamandau memperkenalkan karya mereka, atau masih ada band Lamandau yang enggan merekam karya karena belum ada pemantik untuk menghidupkan skena musik Lamandau, terutama untuk genre musik non-mainstream. Jadi, kami mengambil tanggungjawab untuk menghidupkan skena musik Lamandau terutama genre non-mainstream, juga untuk merealisasikan ide-ide musikal yang selama ini hanya berhenti di obrolan saat ditongkrongan dan menjadi wacana saja.” Ucap basemore melalui sesi wawancara.
Basemore ingin semua orang mengetahui bahwa ungkapan “Sukacita” adalah perasaan positif yang timbul dari dalam diri, bahkan saat kita kesusahan kita tetap bisa bersukacita, berbeda dengan perasaan bahagia yang tidak akan ada saat kita kesusahan. Sukacita juga ungkapan syukur atas kehidupan yang kita jalani apapun tantangannya. Sukacita ingin menyampaikan pesan sederhana bahwa setiap hembusan nafas kita adalah doa baik kepada Sang Pemberi kehidupan. “Rayakan Sukacita di angkasa” bermakna mari bersukacita di tempat yang tinggi dan tak tergapai akal yaitu tempat dimana Yang Maha Esa berada, “Nyanyikan nada merdu di udara” adalah puji syukur kepada Yang Maha Esa lewat talenta yang kita punya yaitu bermusik dan bernyanyi. “Meriahkan romansa milik kita” kami maknai sebagai perayaan Sukacita dengan hubungan sesama manusia, dan bagian terakhir dari Chorus yaitu “Dan saat berakhir, dukamu sirna!” dimaknai bahwa saat kita bersukacita segala beban berat yang kita pikul akan terasa ringan atau bahkan hilang sama sekali.
Setelah Sukacita rilis basemore melanjutkan menggarap demo lagu selanjutnya dengan santai tidak terburu-buru, karena kami ingin setiap karya kami bisa dinikmati dengan memuaskan. Bagian paling sulit dalam merampungkan sebuah lagu adalah penulisan lirik karena sejak awal kami sepakat untuk tidak membuat lagu bertema “percintaan biasa”, kami ingin hadir dengan karya yang lebih relate tentang kehidupan pemuda/i yang baru atau sedang menjalani realita kehidupan di usia akhir 20thn dan awal 30thn, saat kita mau tidak mau harus bekerja dan menghidupi diri sendiri.