Tak hanya bergerak sebagai sebuah kedai kopi, 7Sleepers Coffee juga selalu berupaya mendukung suburnya aktivitas kreatif dalam negeri. Misi sebagai creative hub selalu diusung kedai yang turut didirikan oleh Robby Firlian.
Industri musik, salah satu bidang kreatif yang terus produktif dalam menghasilkan para musisi dengan karya-karya apik, tak pernah lepas pula dari perhatian 7Sleepers Coffee. Harlan Boer sendiri merupakan figur penting di kancah musik indie lokal. Rekam jejaknya dalam bermusik sudah tertoreh sejak era 90-an bersama Room-V, band Post Punk/Britpop ibukota yang dikenal getol membawakan nomor-nomor klasik milik The Cure. Ia pun sempat berperan sebagai kibordis The Upstairs, memanajeri Efek Rumah Kaca, hingga menjadi vokalis C’mon Lennon.
Ide kolaborasi antara 7Sleepers Coffee dan Harlan Boer menyimpul begitu saja, pada sebuah sore di teras samping 7Sleepers Coffee. “Di masa (pandemi) seperti sekarang, setidaknya kita berkutik dulu,” kata pria yang dikenal dengan nama panggilan Bin, di sela-sela sesapan cappuccino hangat.
Hari Musik Nasional kali ini sengaja dipilih sebagai momentum peluncuran video klip, sebagai kado mungil untuk semua pihak, baik musisi, pelaku industri, hingga penikmat musik Indonesia.
“Kalau diperhatikan, di (video) klip Tetap Baik di Dalam Hati ini, sebenarnya cukup terasa nuansa homage untuk para legenda seni kita,” kata Sandi Eko, sutradara video musik tersebut.
“Prosesnya relatif mudah bekerja bersama teman-teman yang memang mengenal karya-karya saya. Sebagai wujud kolaborasi, saya memberikan kebebasan sepenuhnya apresiasi Sandi sebagai sutradara beserta teman-teman di 7Sleepers Coffee terhadap intepretasi dan ekspresi visual lagu ‘Tetap Baik di Dalam Hati’ dalam video musik ini,” ujar Harlan.