Sudah beberapa tahun ke belakang mulai marak sosial media yang membuat orang-orang mengakui dirinya adalah seorang konten kreator. Tren ini membuat semua orang keranjingan menjadikan konten sebagai produk dari kenarsisan dari masing-masing. Semua orang berlomba lomba untuk menjadi viral belakangan ini.
Kegiatan menciptakan konten untuk menjadi viral atau untuk memberi makan ego kenarsisan ini seringkali membuat sebagian orang terganggu dan bahkan mengganggu diri sendiri. Semisal menari-nari di depan Coffee Shop dan di dekat barang-barang belanjaan di swalayan, mandi lumpur yang membahayakan diri sendiri sampai membuat tubuh kedinginan, sampai tren memberhentikan truk yang sudah merenggut nyawa.
“Kami bukan mau menghakimi bagaimana cara orang bersenang-senang, tapi mengapa harus sampai mengganggu orang lain atau membahayakan diri sendiri? Kami merespon semua melalui video musik “Fuss” dengan memberikan beberapa cuplikan adegan dari konten yang berusaha viral. Kita berada pada kesenangan yang berbeda, dan tidak berusaha mengganggu kesenangan satu sama lain” Ujar Cahyo.